Connect with us

dunia

Jenis Beras Yang Patut dikenali Ramai

Published

on

Hari ini kita kongsi pengetahuan tentang jenis beras dan khasiatnya. Beras merupakan sumber rezeki bagi masyarakat di Asia juga merupakan makanan ruji di rantau ini. Mari kita baca artikel ringkas daripada PesanBeras.Id

BERAS PALING POPULAR DIDUNIA

A. BERAS Kategori Pendek (Ukuran <5.2 mm)

1. Beras sushi (mutiara)

14 Jenis Beras Paling Populer di Dunia
Beras ini mempunyai tekstur melekat, sesuai untuk dibuat sushi yang terkenal di Jepun . Beras jenis ini juga disukai di Korea dan China.

2. Beras Arborio14 Jenis Beras Paling Populer di Dunia
Beras ini ditanam di Itali. Setelah dimasak, nasinya melekat antara satu sama lain. Beras ini memerlukan air yang banyak untuk dimasak kerana ia mengandungi kanji yang berlebihan.

3. Beras pulut14 Jenis Beras Paling Populer di Dunia
Beras ini berwarna putih susu yang setelah dimasak teksturnya melekat, biasanya dibuat songkolo oleh orang bugis makassar.

B. BERAS Kategori Sederhana (Ukuran 5.2 – 6.0 mm )

Beras ini lebih lebar daripada beras panjang dan nasi yang dihasilkan adalah lembut. Kebanyakan nasi putih yang kita makan hari-hari adalah sejenis ini.

4. Beras Calrose14 Jenis Beras Paling Populer di Dunia

Beras Calrose adalah beras kategori ukuran medium yang biasa dijumpai di California, Amerika Syarikat.
5. Beras tempatan14 Jenis Beras Paling Populer di Dunia

Beras putih tempatan adalah beras di Malaysia

C. Beras Kategori panjang (Ukuran >6.0 mm)

Beras Paling Populer Di Dunia – Beras kategori panjang memiliki panjang 4 kali daripada lebarnya. Apabila dimasak nasinya menjadi terhambur, ringan dan lembut. Sangat sesuai untuk dibuat nasi beriani, nasi minyak, nasi bukhari, nasi Arab dan nasi tomato.
6. Beras Basmati

14 Jenis Beras Paling Populer di Dunia
Beras basmati adalah jenis beras khas dari India. Satu cangkir beras ini mengandung serat 20% lebih banyak dibandingkan dengan jenis beras lainnya. Beras basmati juga memiliki indeks glikemik yang rendah.
7. Beras Jasmine

14 Jenis Beras Paling Populer di Dunia
Beras jasmine memiliki aroma yang harum dan menggugah selera. Salah satu manfaat terbaiknya adalah dapat mengurangi rasa sakit otot dalam tubuh karena adanya kandungan asam amino yang tinggi.
8. Beras organik

14 Jenis Beras Paling Populer di Dunia
Beras organik adalah jenis beras panjang yang bermutu tinggi dan sangat berkhasiat dengan kandungan karbohidrat yang rendah.

D. Beras Kategori Berdasarkan Warna

9. Beras putih14 Jenis Beras Paling Populer di Dunia
Beras putih merupakan makanan paling umum di Indonesia, Malaysia dan sebahagian besar wilayah Asia. Beras putih merupakan makanan yang paling mudah untuk dicerna baik oleh kanak-kanak ataupun dewasa. Beberapa manfaat kesihatan daripada memakan beras putih adalah mengurangkan gangguan sistem pencernaan seperti  radang usus besar, dan  ‘morning sickness’ bagi ibu yang hamil. Beras putih sendiri adalah makanan yang paling mudah untuk diolah menjadi berbagai jenis makanan .
10. Beras cokelat14 Jenis Beras Paling Populer di Dunia

Selain beras putih, beras cokelat juga baik untuk kesihatan Anda. Beras cokelat sendiri sering tertukar dengan beras merah kerana kesamaan bentuk dan warnanya. Beras cokelat mempunyai  kalori yang rendah  namun sangat tinggi kandungan serat larut. Bukan sahaja itu, kandungan minyak sehat dalam makanan ini mampu mengurangkan kolesterol jahat dalam tubuh.
11. Beras merah14 Jenis Beras Paling Populer di Dunia

Tidak banyak yang menyukai beras merah. Alasannya tekstur dari beras ini lebih kasar dibandingkan dengan beras putih. Namun mengambil beras merah bermanfaat untuk menjaga jumlah zat besi dalam tubuh yang membantu mengatur gula darah dan insulin. Selain itu, beras merah mengandung vitamin B6 yang penting untuk menyeimbangkan pembentukan serotonin dan sel darah merah yang penting dalam produksi sel DNA.
12. Ketan14 Jenis Beras Paling Populer di Dunia

Kandungan zat tembaga di dalam ketan dapat memperkuatkan  sistem imunisasi tubuh, serta meningkatkan fungsi otak yang sihat.
13. Beras hitam14 Jenis Beras Paling Populer di Dunia

Beras hitam sendiri jarang untuk ditemui. Namun beras ini memiliki banyak manfaat kesihatan terutamanya bagi mereka yang menghidap Alzheimer dan diabetes. Sebab beras ini memiliki kandungan zat anti-inflamasi dan anti-oksidan yang lebih tinggi dibanding jenis beras lainnya.

14. Beras liar14 Jenis Beras Paling Populer di Dunia
Salah satu jenis beras ini seringkali ditemukan di daratan Amerika Utara, sebenarnya jenis beras ini merupakan rumput air. Disana seringkali beras liar dijual dalam bentuk campuran, iaitu beras panjang dengan beras putih. Beras liar memiliki bebas gluten serta memiliki kadar protein.

Artikel ini dipetik daripada : PesanBeras.Id

dunia

Paying the price of ‘freedom’: Ukraine invasion explained

Published

on

By

By Cemerlang.org

This is the era of information. Never in history was information as accessible as how it is today and at the forefront of this period are youths. Youths are almost constantly exposed to mass media, spending up to 9 hours a day online.

This makes the youths to be most vulnerable to weaponised information, especially now, where a novel global conflict looms over us. That is why we need to appreciate the different perspectives surrounding this important issue.

The humanitarian crisis in Ukraine worsened with the rupture of the partial ceasefire in the Mariupol region, delaying the evacuation process of more than 200 000 people. The estimated casualties at this point are 9000 Russian soldiers, 2870 Ukrainian soldiers and more than 2000 civilians.

Following different narratives, these numbers are disputed, with each belligerents accusing each other of falsehood. On one hand, Moscow announced that it only suffered 498 casualties, a number far less than that provided by Kyiv.

A damaged residential building is seen, after Russia launched a massive military operation against Ukraine, in Kyiv, Ukraine February 25, 2022. REUTERS/Umit Bektas

One might wonder at this point, what could have warranted a conflict of such scale?

Since early February, tension escalated as NATO accused Russia of plans to invade Ukraine, following military build-up along the borders of Ukraine. Russia disputed this claim and criticised NATO’s enlargement towards Russia, especially with President Zelensky again openly stating Ukraine’s wish to be a part of NATO.

President Vladimir Putin claimed this to be contradictory to the agreement between US former secretary of state, James A. Baker and former Soviet leader Mikhail Gorbachev, the former reassuring the latter that NATO will not expand beyond the territory of East Germany.

Ukrainian President Zelensky (right) and Russian President Putin (left).

This claim, however, was taken out of context. The agreement only concerned the reunification of Germany nearing the end of the Cold War. It did not discuss the further expansion of NATO eastward, as such manoeuvre was inconceivable at the time.

NATO has never made its membership to be exclusive since its establishment. Any state that wishes to be a part of it in the interest of their national security could do so.

Yet, this does not remove the fact that NATO was originally established specifically to impede the spread of Soviet ideology. If this animosity is still held towards Russia as the predecessor of the Soviet Union, Ukraine’s involvement with NATO would be an inconceivable threat to Moscow, especially considering their geographical proximity.

Would the invasion have happened if Ukraine did not then wish to join NATO?

Through the constant resistance of Russian forces and pro-Russian separatists, Ukraine has not only protected itself but also a wider region between the Baltic and Black Seas.

Yet, it has not received unanimous votes from all members of NATO to be a part of the alliance due to unsatisfactory conditions of governance and territorial dispute. Even if Ukraine has come a long way, it would not be able to join NATO in this short timeframe.

Ukraine joining NATO is not yet a problem and will not be for a long time. Mr Putin’s action towards Ukraine could perhaps then be explained through the power dynamics between Russia and the US.

Ukraine getting banned from joining NATO would not matter if they choose to side with the US. It was why there were so many attempts from the Russian government to establish connections with Ukrainian politicians, so as to establish a pro-Russia Ukraine.

So perhaps, this invasion was not at all up to Ukraine. So long as Ukraine’s belief conforms with that of the US, the invasion would have been inevitable.

From a Malaysian perspective, this conflict seemed to have little precedence, as it is neither in our proximity nor could we participate and compete in the power dynamics involved. It is important however to remember the incident of shooting down of MH17, by a pro-Russian separatist group in the Donetsk region.

Following this incident, the Russian narrative changed as soon as new evidence surfaced, even accusing the Ukrainian military of perpetrating this incident. Yet, incriminating evidence suggested how the separatist group responsible for this tragedy was backed by the Russian government.

A piece of the MH17 aircraft.

Following reports regarding the invasion from Malaysian media outlets, reactions from Malaysians were abysmal. Many criticised the west for having little involvement when such conflict is perpetuated in the middle east or against Palestinians by the Zionist regime.

While it is arguably a fair criticism, this should not remove us from our empathy for the plight of Ukrainians, many of whom are currently refugees of war.

Reactions also included superfluous and extremist views, some condemning Ukraine for the Jewish heritage of their president, Volodymyr Zelensky while some others rooting for Russia, for its more abundant Muslim population.

This inherently racist and fundamentalist view of the conflict is damaging and is frankly embarrassing to see among Malaysians.

Mass media dictates much of what we believe today. As youths who constitute a large portion of media consumers, it is imperative that we understand different narratives and be adequately literate, so as not to be a victim of misinformation.

Above all, it is important that we be human and act with such values in mind so that we are better than our predecessors. War is never justifiable, and never should we let ourselves be clouded by fundamentalist aspirations.

Nor Imran Ahmad is an International Relations student in the Université Catholique de Lille. He graduated from Kolej Yayasan Saad in 2019.

Continue Reading

covid-19

BERAKHIRNYA MORATORIUM, APAKAH YANG AKAN TERJADI SETERUSNYA?

Published

on

Tiada siapa menyangka tahun 2020 merupakan tahun paling mencabar bagi ramai di antara kita. Di dalam ketidaktentuan keadaan kesihatan global, ekonomi negara di seluruh dunia turut terkesan akibat ancaman pandemik Covid-19.

Industri yang menerima impak paling besar semestinya sektor pelancongan berikutan sekatan daripada dalam dan luar negara. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan Berita Harian, di Malaysia sahaja, direkodkan kerugian mencecah RM45 bilion dalam tempoh Januari hingga Jun.

Paling utama, pekerja yang berada dalam sektor ini menerima impak yang jauh lebih besar apabila diberhentikan kerja atau diberikan cuti tanpa gaji berikutan sekatan-sekatan ini. Menteri Pelancongan, Kesenian dan Kebudayaan, Datuk Seri Nancy Shukri, berkata angka yang dikeluarkan Jabatan Perangkaan Malaysia (DOSM) bagi April tahun ini, jumlah pekerjaan menurun sebanyak 1.0 peratus kepada 14.93 juta orang berbanding tempoh yang sama tahun lalu.

Pelaksanaan moratorium dijalankan apabila ramai di antara kita terkesan apabila kebanyakan urusan perniagaan dan perkhidmatan dihentikan ketika Perintah Kawalan Pergerakan mula dilaksanakan. Rakyat telah ada lebihan wang ekoran pelaksanaan moratorium ini dan ini mendorong aktiviti pelancongan dan aktiviti perniagaan dalam negara giat dijalankan.

Meskipun aktiviti pelancongan dalam negara semakin rancak berikutan pelaksanaan Perintah Kawalan Pergerakan Pemulihan (PKPP) mula menampakkan perkembangan positif, nasib sebilangan besar daripada pemain industri dan rakyat masih tidak diketahui sehingga kini.

Pakej-pakej rangsangan ekonomi turut diperkenalkan bagi menyerap impak pandemik Covid-19. Kadar pengangguran pada Julai 2020 turun kepada 4.7 peratus atau 28,200 orang berbanding 4.9 peratus yang direkodkan pada bulan sebelumnya dengan jumlah keseluruhan penganggur adalah 745,100.

Pakej Rangsangan Ekonomi PKS. Kredit infografik Bernama

Ramai yang menjangkakan peniaga khususnya perusahaan kecil dan sederhana (SME) akan gulung tikar impak daripada berakhirnya moratorium ini. Persekutuan Majikan-majikan Malaysia (MEF) menjangkakan terus meningkat mencecah 12 peratus daripada keseluruhan 15 juta tenaga kerja di negara ini.

Namun, apa yang bakal berlaku selepas moratorium berakhir pada 30 September 2020? Adakah kesan positif daripada pakej-pakej rangsangan ekonomi akan kekal selepas ini? Semoga rakyat akan kekal bersatu dalam menghadapi waktu-waktu sukar ini.

 

Continue Reading

covid-19

Impak Pengangguran terhadap ekonomi Malaysia Pasca Covid-19?

Published

on

Adakah kita sudah bersedia? Bagaimana pula dengan persediaan negara dalam menghadapi pengangguran secara besar-besaran ini?

Continue Reading

Trending